durakingfishing.com – Mancing karangan atau rock fishing adalah kegiatan mancing yang dilakukan di atas tebing atau karang di tepi laut. Teknik ini sangat menarik untuk dilakukan karena kita bisa sekaligus hiking dan camping karena lokasi mancing yang berada di tepi laut dan baisanya harus melewati rute perjalanan yang cukup ekstrim.
Rock fishing merupakan teknik yang sangat menantang bagi para angler, juga sangat berbahaya dan penuh dengan resiko. Dengan ketinggian, sudut tebing yang curam, dan tajamnya karang, membuat teknik ini penih dengan resiko. Tapi bagi para pencari kepuasan mancing, tantangan-tantangan itu dapat dilewati dengan kebulatan tekad untuk mendapatkan strike ikan.
Rock fishing tergolong salah satu jenis mancing yang memerlukan keahlian khusus dan membutuhkan stamina dan jiwa petualang yang kuat, dari mulai menentukan spot yang bagus, melakukan pendakian karang terjal dengan berbagai macam alat bantu, hingga cara menaikkan ikan dari permukaan laut ke atas tebing.
Kebanyakan waktu yang digunakan untuk mancing karangan ini adalah sore, pagi dan malam hari karena memancing malam hari ikan-ikan besar banyak yang keluar untuk mencari makan. Jenis ikan yang bisa diperoleh saat mancing rock fishing adalah ikan kakap merah, kakap batu, kerapu, layur, barakuda, dan lainnya.
Teknik mancing rock fishing dilakukan dengan cara melempar umpan dari atas tebing berkarang yang ketinggiannya bervariasi antara 5-20 meter, tergantung lokasinya. Setelah itu joran bisa dipegang atau ditancapkan dengan sebuah “stand” di karang lokasi mancing, karena kebanyakan mancing di malam hari, banyak angler yang menggunakan trik dengan memasang stick light/pospor di ujung joran sebagai indikator strike.
Untuk teknik yang bisa diaplikasikan tergantung ketinggian tebing itu sendiri, di tebing dengan ketinggian 1-3 meter kita bisa menerapkan teknik land base popping atau casting, pada waktu siang hari dengan kondisi air tenang supaya deburan ombak tidak membahayakan angler, spot untuk popping biasanya di atas batu karang karena jika terkena ombak besar karang tersebut akan tenggelam.
Pancing-neklin-swivel-timah-swivel-main line, pancingnya minimal 3 buah agar umpan bisa terpasang sempurna pada umpan utuh dan jika strike, ikan kemungkinan hook up bisa lebih besar. Teknik dasaran dengan target kakap merah, kampur (marus) krapu, redbass, dan lain-lain menggunakan dua mata kail atau lebih, untuk shockleader ke multifilament (PE) ukuran 100-150lbs dengan panjang 2-3 meter, agar tidak mudah putus tergesek tebing karang.
Untuk rangkaian apung, rangkaian di atas timahnya diganti yang lebih kecil kemudian diberi pelampung berpospor sebagai indikator strike. Untuk target barakuda pada malam hari pakai lah rangkaian tiga mata kail atau lebih ukuran 7/0 atau 8/0 dengan menggunakan neklin/seling di sambung ke swivel dengan line yang sudah diberi pelampung berpospor dan diberi stoper pembatas yang fleksibel untuk menjangkau kedalaman yang diinginkan. Fungsi pelampung berfosfor adalah supaya posisi umpan mudah terlihat karena jika umpan terbawa arus ke tengah, maka kita harus mengulur terus dan biarkan sampai ikan menyambar umpan.
Joran yang dipergunakan dalam mancing rock fishing ini kebanyakan yang panjangnya sekitar 3,5-4 meter dan agak kaku. Joran patah 3 dengan panjang antara 3,9-4,2meter supaya bisa melempar umpan cukup jauh dari ketinggian antara 5 sampai 70meter di atas permukaan laut.
Reel yang digunakan biasanya adalah reel yang ukuran besar minimal 5.000-12.000 untuk menampung benang pancing yang lumayan panjang gulungannya, mampu memuat benang pancing yang banyak karena posisi tebing hingga dasar laut bisa mencapai ratusan meter.
Benang pancing yang digunakan bisa benang pancing monofilament dan sekarang banyak yang menggunakan benang PE dengan ukuran 50-80lbs. Benang pancing monofilament yang masih digunakan baisanya berukuran minimal 0.60mm.
Untuk memancing dasaran timah/pemberat yang biasanya dipakai berbobot minimal 100gr.
Kail yang dipergunakan kebanyakan ukuran besar (No. 20-26) dan 7/0 atau 8/0.
Umpan yang digunakan untuk mancing rock fishing adalah ikan utuh (tongkol, kembung, banjar, belanak, gurita, dan sebagainya). Untuk target ikan besar yang dipasang pada rangkaian/rig bermata 3-5 mata pancing. Sedangkan untuk target ikan kecil bisa menggunakan umpan ikan tongkol atau kembung fillet.
Saat mendapat ikan besar pemancing harus menggunakan alat jangkar yang didesain sedemikian rupa untuk memudahkan angler menaikkan ikan. Apabila ikan besar yang menyambar umpan, angler harus fight dengan penuh kesabaran hingga ikan menyerah dan lemas sampai berada di pinggir tebing.
Setelah itu baru turunkan jangkar (berbahan stainless steel) yang diikat dengan tali seling berukuran 200lbs (untuk menahan gesekan) bila jangkar sudah tepat menyangkut di badan ikan barulah pemancing bisa menarik ke atas tebing, bila jarak tebing dengan permukaan laut terlalu dalam antara 20-70meter, angler bisa gunakan katrol yang diikat dengan bambu supaya mudah dan ringan menaikkan ikan ke atas tebing.
Tali jangkar yang digunakan berbahan kawat neklin yang merupakan salah satu model jangkar untuk mancing di atas tebing.
Source : dedlee30.blogspot.com
durakingfishing.com - Di perairan Indonesia, khususnya Jawa Barat, banyak terdapat lokasi mancing potensial yang dapat…
durakingfishing.com - Mancing ikan di laut bisa menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan karena Sahabat akan…
durakingfishing.com - Sahabat, kamu tahu gak kalau pengaruh cuaca sangat berdampak hasil pancinganmu? Pada umumnya…
durakingfishing.com - Rawa-rawa adalah salah satu spot mancing favorit para angler. Ada banyak jenis ikan…
durakingfishing.com - Bagi sebagian angler pemula, seringkali kebingungan saat terjadi pengurangan performa pada gulungan pancing…